Minggu, 19 Agustus 2012

DIPANGGIL UNTUK MENDATANGKAN DAMAI


“Tetapi jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum!...”
(Roma 12:20)

Seorang nenek sedang berjalan-jalan sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran pedesaan. Mereka menemukan seekor penyu. Anak itu mengambilnya dan mengamat-amatinya. Penyu itu segera menarik kaki dan kepala masuk ke dalam tempurungnya. Si cucu mencoba membukanya secara paksa. “Dengan caramu seperti itu, kamu tidak kan pernah berhasil, Cucuku!” kata si nenek, “Nenek akan mengajarimu.”
            Mereka pulang. Sang nenek meletakkan penyu di dekat perapian. Beberapa menit kemudian, penyu mengeluarkan kaki dan kepalanya sedikit demi sedikit. Sambil mengamat-amati sekelilingnya, si penyu mulai merangkak mendekati si cucu itu. “Jangan mencoba memaksa melakukan segla sesuatu, Cucuku!” nasihat si nenek.”Berilah kehangatan dan keramahan, maka yang keras dan kuat pun akan luluh!”
            Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!”(Roma 12:17). Nasihat Paulus ini hampir sama dengan nasihat sang nenek kepada cucunya.
Membalas orang yang menyakiti kita dengan cara yang sama mereka lakukan kepada kita tidak akan menghentikan rantai kekerasan dan kebencian. Semua akan berakhir jika kita mulai membalasnya dengan kasih sayang dan kelembutan. Lebih lanjut Paulus mengatakan, “Tetapi, jika seteru lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum!” Kita dipanggil untuk mendatangkan damai, bukan melanggengkan kebencian.

 
Kedamain dimulai dari diri sendiri. Tanggapilah hal buruk dari orang lain dengan kelembutan dan cinta kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar