Siapa sih yang tidak ingin disanjung? Hampir semua orang suka dengan pujian. Namun, celakanya di balik itu ada bahayanya. Simaklah kisah rakyat Mongolia ini.
Biasanya di musim dingin angsa-angsa liar akan bermigrasi ke tempat yang lebih hangat. Ketika hendak mengadakan perjalanan, sepasang angsa bertemu dengan sepasang kodok. Sang kodok mengutarakan keinginannya untuk ikut pindah bersama dengan angsa-angsa itu. Namun, bagaimana caranya? Sang katak menemukan caranya, yakni dengan menggunakan sebatang gelagah. Kedua ekor angsa menggigit kedua ujung gelagah itu sementara si katak menggigit batang gelagah tepat di tengah-tengahnya sehingga mereka dapat terbang bersama.
Ketika melintasi daerah pertanian, beberapa petani tercengang melihat pemandangan itu. Beberapa di antaranya, dengan suara keras mengungkapkan kekaguman mereka sambil bertanya siapa yang begitu pintar menemukan cara itu. Tanpa disadari, sang katak yang gila kehormatan itu membuka mulutnya dan menjawab, ”Hai, lihatlah, akulah yang menemukan cara ini!” Seketika itu juga lepaslah gelagah dari mulutnya. Ia meluncur terjun bebas dan akhirnya mati!
Meskipun sikap ingin dipuji dan dihormati tidak dapat dihindarkan dari diri kita, waspadalah! Janganlah mengerjakan segala sesuatu dengan mencanangkan supaya dipuji orang. Namun, lakukanlah itu dengan ketulusan! Tuhan Yesus menegur orang-orang Farisi yang melakukan kewajiban agama semata karena pujian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar