“…karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”
(Matius 7 :14)
Salah seorang murid Sokrates yang bernama Cebes menulis di dalam bukunya, yang berjudul Tabula, demikian: “Apakah engkau melihat sebuah pintu kecil, jalan yang ada di depannya, namun tidak ramai, serta hanya sedikit saja orang yang melaluinya? Itulah jalan yang menuju kepada pengajaran yang sejati.”
Tidak pernah ada jalan yang mudah untuk menuju ke kebesaran. Kebesaran, kesuksesan yang sejati hanya dapat diraih melalui perjuangan dan kerja keras. Seorang penyair Yunani, Hesoid mengatakan,”Kekejian dapat diperoleh dengan berlimpah dengan cara yang sangat mudah; jalan yang menuju kepada kekejian itu sangat halus, dan kekejian itu sendiri sangat dekat dengan kita. Tetapi jalan yang menuju kepada kebenaran telah ditaruh banyak keringat oleh para dewa.”
Benar, banyak orang mencari kemudahan, tidak mau repot. “Kalau bisa dengan uang, mengapa harus sidang!” Kata seorang pengendara sepeda motor yang tertangkap polisi lantaran melanggar lampu merah. Itu contoh sederhana belum lagi yang lainnya. Ternyata budaya instan tidak hanya berlaku di dunia kuliner saja melainkan sudah merasuk hampir dalam pelbagai bidang kehidupan.
Cebes, Hesoid, dan terlebih Yesus sudah mengingatkan kita bahwa menjalani kehidupan yang menuju keagungan itu bukan perkara mudah, asal percaya saja, melainkan membutuhkan komitmen dan kerja keras!
Nanang, WASIAT, edisi Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar