Minggu, 03 Juli 2011

KEMULIAAN DI BALIK MAHKOTA DURI


“Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.”
(Yohanes 17:4)

Nas yang kita baca hari ini adalah bagian awal dari rangkaian doa Tuhan Yesus untuk para murid-Nya sebelum Ia menyelesaikan tugas-Nya, yakni mengalami penganiayaan dan dibunuh dengan cara disalibkan. Apa yang menarik dan tak biasa bagi kebanyakan orang dalam perkataan doa ini? Yang menarik adalah bahwa perjalanan-Nya menuju puncak kesengsaraan  sebut-Nya jalan kemuliaan baik bagi Bapa-Nya maupun bagi diri-Nya sendiri. Yesus berhasil mengubah mahkota duri menjadi kemuliaan.

Hampir dipastikan umumnya orang-orang “besar” dengan karya yang luar biasa dilahirkan melalui proses kehidupan yang sulit. Tidak kebetulan jika Anda sekarang sedang mengenakan “mahkota duri” itu, hidup dengan pelbagai kesulitan. George Frederick Handel pernah menulis, “Kesehatannya dan nasibnya telah membawa Handel ke titik paling rendah. Tubuhnya sebelah kanan lumpuh total. Uangnya habis ludes tanpa sisa. Orang-orang yang menagih utang mengancam akan membawanya ke penjara. Untuk beberapa saat ia tergoda menyerah. Tapi kemudian semangatnya membumbung lagi, dan dengan semangat itu ia menulis karya akbarnya: “Messiah”. Koor “Halleluyah” yang megah itu ternyata tidak lahir di villa atau istana yang megah, melainkan lahir di sebuah bilik bui yang sempit, pengap dan gelap.

Tetaplah berkarya, walaupun hidup Anda sulit. Anda pasti bisa melahirkan karya walaupun dokter memvonis Anda strok atau kanker!

Nanang, WASIAT, edisi Juli 2011























Tidak ada komentar:

Posting Komentar