Selasa, 19 Desember 2023

NATAL : ALLAH MENGERTI APA YANG ENGKAU TAKUTI

LITURGI CHRISTMAS CAROL GKI MANGGA BESAR

1.       Pujian Persiapan :

                                                KJ. 99 : 1-3, "Gita Surga Bergema"

                                1.            Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!
                                                Damai dan sejahtera turun dalam dunia.”
                                                Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
                                                permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T’rang ajaib!
                                                Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!

                                2.            Yang di sorga disembah Kristus, Raja yang baka,
                                                lahir dalam dunia dan Maria bundaNya.
                                                Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal;
                                                dalam Anak yang kecil nyatalah Imanuel!
                                                Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!”

                                3.            Raja Damai yang besar, Surya Hidup yang benar,
                                                menyembuhkan dunia di naungan sayapNya,
                                                tak memandang diriNya, bahkan maut dit’rimaNya,
                                                lahir untuk memberi hidup baru abadi!
                                                Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!”

 

2.       Doa                        : Dipimpin oleh seorang penatua 

3.       Pembacaan Alkitab dan Renungan

Membacakan    : Lukas 2 :8-20

Renungan           :

Apa yang paling ditakuti oleh manusia? Apa yang takuti oleh Oma / Opa? Ya, bisa saja yang sekarang Oma / Opa adalah sakit yang tidak kunjung sembuh. Bisa juga anak-anak yang sibuk dengan urusan mereka sendiri sehingga lupa akan orang tuanya. Atau, kita takut tidak bahagia, tidak seperti orang-orang lain. Ya, semua manusia pasti pernah mengalami ketakutan. 

Kalau Opa / Oma mengalami ketakutan, cemas atau khawatir tidak usah merasa bersalah. Setiap orang, entah tua atau muda, sehat atau sakit, kaya atau miskin pasti punya rasa takut. Rasa takut itu yang membawa  kita mencari sumber kekuatan di mana kita dapat berlindung agar merasakan kenyamanan dan kedamaian. 

Di sepanjang sejarah umat manusia, TUHAN tahu dan mengerti apa yang ditakuti oleh manusia. Ya, karena Dia adalah Sang Pencipta. Dialah yang menciptakan kita dan punya Dialah kita, umat kesayangan-Nya. TUHAN tidak sekedar tahu bahwa manusia, kita semua punya rasa takut. Tetapi Dia adalah TUHAN yang mengerti dan tahu bagaimana menjawab ketakutan setiap kita.

Peristiwa Natal adalah peristiwa di mana Allah tidak hanya sekedar tahu dan mengerti ketakutan manusia. Namun, TUHAN memberikan jalan keluar bagi umat manusia untuk mengatasi rasa takut itu.

Di malam Natal itu, Malaikat TUHAN mendatangi kaum gembala. Gembala yang biasa mengembalakan domba di padang gurun. Mereka jauh dari keluarga, jauh dari orang banyak. Mereka sering diabaikan, tidak mendapat perhatian. Mereka mencari makan bersama dengan domba-dombanya. Mereka banyak menemui bahaya dan tantangan. Mereka adalah orang-orang sederhana, miskin dan tidak berdaya secara sosial. Namun, Allah peduli!

Para Malaikat itu membawa pesan Ilahi, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 8:10).

Jangan takut! TUHAN tahu ketakutan para gembala bahkan ketakutan seluruh bangsa. TUHAN menjawab ketakutan itu dengan: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat! Kelahiran Juruselamat merupakan jawaban dari ketakutan manusia. Itu artinya, Sang Bayi yang baru lahir itu membawa pengharapan yang besar bagi umat manusia. Bagi dunia ini! Harapan itulah yang harus dipegang oleh setiap umat manusia.

Para gembala memegang pengharapan itu dengan mereka setia pada petunjuk dari para malaikat. Malaikat itu menyuruh mereka pergi untuk menjumpai bayi Yesus yang baru lahir lengkap dengan tanda-tandanya: Berbaring di palungan dengan dibungkus kain lamping. Mereka, berjalan dan mencari di mana Yesus dilahirkan. Dan akhirnya, mereka berjumpa dengan Sang Bayi itu. Mereka bersukacita, mereka bercerita dan bersaksi tentang berita Malaikat itu. Semua orang yang mendengarkan mereka menjadi takjub.

Para gembala itu adalah orang-orang sederhana. Kepada mereka TUHAN telah memberikan anugerah yakni: tentang kesaksian Sang Juruselamat. Kepada mereka TUHAN menjawab ketakutan. Kepada mereka TUHAN mengangkat menjadi orang-orang yang benar-benar mengalami sukacita. Mereka kembali dengan sebuah perubahan besar: ada sukacita dan kegembiraan luar biasa. Perubahan itu tidak menjadikan mereka berubah menjadi orang kaya atau pengusaha domba-domba itu. Mereka tetap gembala. tetapi gembala yang penuh sukacita, penuh kedamaian. Gembala yang menjadi saksi Sang Juruselamat! 

Opa / Oma, TUHAN telah memberitakan kelahiran Sang Mesias. Jawaban terbesar dari kebutuhan umat manusia, jawaban dari rasa takut! Inilah kepedulian dari Allah kepada kita. Nah, sekarang sama seperti para gembala berjalan mencari dan menemukan bayi Yesus. Kini, kita berusaha membuka hati kita agar kita juga tidak hanya berjumpa dengan Dia, tetapi memberi tempat di hati kita agar Dia bertakhta menjadi Raja Damai di hati kita!

Sama seperti para gembala, mereka pulang dan tetap menjadi gembala, tetapi gembala yang penuh sukacita dan memuliakan TUHAN. Bisa jadi, kita pun, Opa / Oma masih dalam keadaan sakit, mungkin juga tetap sendiri atau masih banyak kebutuhan yang belum terpenuhi. Tetapi ketika kita berjumpa dengan Sang Mesias, mestinya ada yang berubah. Hidup kita diliputi damai sejahtera, sukacita. Kita akan merasakan kehadiran Sang Raja damai yang begitu peduli terhadap kita.

Jadi, memang ada banyak alasan untuk kita mengeluh dan menjadi takut. Namun, percayalah bahwa TUHAN telah memberikan jawaban kepeduliaanya. Maka, sekarang ada alasan di tengah-tengah keterbatasan kita untuk bersukacita, untuk memberitakan kemuliaan TUHAN dan dengan begitu, kita dapat menjadi saksi-saksi yang seungguhnya tentang Allah yang peduli itu.

Selamat Hari Natal, Selamat merayakan kepedulian TUHAN bagi kita, dan bagi dunia ini!

4.       Penyalaan Lilin

Persiapan: Lilin dibagi dan kemudian dinyalakan

Menyanykinan KJ.100:1-3, "Malam Kudus" 

1.       Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap.
          Hanya dua berjaga terus, ayah bunda mesra dan kudus;
          Anak tidur tenang, Anak tidur tenang.

2.       Malam kudus, sunyi senyap. Kabar Baik menggegap;
          bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya:
          “Lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom!”

3.       Malam kudus, sunyi senyap. Kurnia dan berkat
          tercermin bagi kami terus di wajahMu, ya Anak Kudus,
          cinta kasih kekal, cinta kasih kekal. 

5.       Doa Syafaat

6.       Pujian Penutup

                                                KJ. 101: 1-3, "Alam Raya Berkumandang"

                                1.            Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;
                                                dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema:
                                                Glo … ria, in excelsis Deo! Glo … ria, in excelsis Deo!

                                2.            Hai gembala, kar’na apa sambutan ini menggegar?
                                                Bagi Maharaja siapa sorak sorgawi terdengar?
                                                Glo … ria, in excelsis Deo! Glo … ria, in excelsis Deo!

                                3.            Sudah lahir Jurus’lamat itu berita lagunya.
                                                Puji dan syukur dan hormat dipersembahkan padaNya.
                                                Glo … ria, in excelsis Deo! Glo … ria, in excelsis Deo!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar