Selasa, 31 Oktober 2017

REFORMASI

Adalah Pangeran Mohammed bin Salaman, Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi belakangan mengguncang jagat pusat peradaban Islam, dan dunia tentu sebagai imbasnya. Mulai Juni tahun depan, perempuan Arab Saudi diperbolehkan mengemudikan kendaraan bermotor di jalan raya. Sebagaimana diketahui, Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan menyetir kendaraan.

Tahun depan juga, negara ini mengizinkan perempuan nonton sepak bola secara langsung di lapangan bola. Sebelumnya, negara yang ultra konservatif ini pernah menghukum perempuan yang ketahuan nonton sepak bola dengan cara menyamar sebagai laki-laki. Berikutnya, akan ada reformasi susulan: perempuan boleh pergi ke ruang publik dalam acara-acara perayaan bersama kaum pria. Selama ini dalam pesta perayaan, pernikahan misalnya, perempuan dan laki-laki tidak boleh berada dalam ruangan yang sama. Harus terpisah!

Reformasi terus sedang bergulir di pusat kiblat Muslim ini. Mohammed bin Salman menempatkan reformasi ini dalam format visi 2030, di mana Arab nantinya tidak lagi bergantung pada hasil minyak bumi. Melainkan terbuka dan tentu ramah terhadap peradaban sosial lintas gender.

Bagaimana tanggapan terhadap reformasi yang sedang mulai bergulir ini? "Setelah perempuan boleh nyetir, kini diperbolehkan nonton bola, lalu belajar, beraktivitas, berada di ruang publik layaknya kaum pria....lalu apa lagi?" begitu komentar kaum konservatif berseliweran. Sebaliknya, mayoritas kaum perempuan gembira, bersyukur, dan larut dalam euforia! Kini, kebebasan sudah diambang pintu! Selangkah lagi, tahun depan mereka bisa belajar setinggi-tingginya, bisa nyetir, bisa nonton sepak bola, beraktivitas, berkarya di ruang publik tanpa banyak aturan! Semoga!

REFORMASI sejatinya membebaskan manusia agar bisa berkarya, mencintai dan menjadi berkat. Bukan sebaliknya, menciptakan kekangan baru atas nama doktrin reformasi.

SELAMAT HARI REFORMASI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar