Sabtu, 17 Agustus 2013

Sisi Positif dari Persaingan

Dikisahkan: Tony adalah orang Italia. Ivan orang Rusia. Kedua pria itu memiliki usaha pangkas rambut, bisnis mereka berjalan cepat dan dinamis. Namun, persaingan di antara mereka berjalan sehat, dan masing-masing ahli dalam pekerjaannya.

Suatu minggu, Tony mengalami lonjakan tajam jumlah klien di tempat pangkas rambut miliknya. Ia mendapat kabar bahwa Ivan, pesangingnya sakit, dan selama satu minggu Ivan terpaksa menutup bisnisnya. Selama satu minggu itu pula, Tony bekerja lembur tiap hari dan ia memperoleh banyak uang –jauh lebih banyak dari yang biasa ia dapatkan- . Ketika hari Minggu tiba, Tony mengenakan setelan terbaiknya. Diambilnya semua uang yang ia dapatkan selama jam-jam lembur di minggu itu, ia memasukkan uang itu ke dalam amplop, lalu ia menjenguk Ivan, yang sedang menjalani masa penyembuhan di rumahnya. “Ada hadiah kecil untukmu, Ivan, “katanya, sambil menyerahkan amplop ke tangan pesaingnya. “Cepat sembuh, kita semua kehilanganmu!” Dengan senyum cerah dan jabat  tangan erat, ia pergi.

Hidup ini penuh dengan persaingan. Bersaing bukanlah hal tabu!  Justeru dalam persaingan yang sehat seseorang akan terus diasah kemampuannya untuk memberikan layanan dan pekerjaan terbaik. Pesaing atau kompetitor bukanlah lawan yang harus dibungkam dan disingkirkan, mereka ada justeru membuat kita semakin baik.
 
Demikian juga dalam ranah agama. Agama-agama tidak luput dari persaingan! Bagaimana kita melihatnya? Jika kita memandang orang lain yang berbeda keyakinan lalu kita memandangnya sebagai “saingan” yang harus ditundukkan bahkan dienyahkan”, saat itulah kita sudah masuk dalam jebakan egosentrisme: hanya aku dan kebenaranku yang boleh eksis! Agama-agama dan keyakinan-keyakinan ada dan tumbuh di sekitar kita, mereka masing-masing menyajikan apa yang disebut dengan kebenaran. Bukan, bukan untuk diberangus! Mereka eksis supaya semakin hari kita semakin belajar untuk menyajikan hidup lebih baik. Bila orang lain dengan keyakinannya bisa hidup dengan  moralitas yang berkualitas, mestinya kita pun terpacu untuk menyajikan kualitas yang lebih baik. Ah....alangkah indahnya jika perbedaan dan persaingan dapat dilihat dari sisi pandang positif!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar