Sulit untuk menyembunyikan
tawa ketika membaca rubrik Kilas Kawat
Dunia Kompas, 13 Agustus 2013. Koq bisa
di sebuah negara maju terjadi kekeliruan yang tidak pantas. Ceritanya begini:
Pembangunan pencakar langit In
Tempo di Alicante, Spanyol, sejak perencanaan desain, perizinan, hingga proses
konstruksi berjalan lancar. Saat pembangunan gedung 47 lantai itu sudah
berlangsung, baru semua orang sadar, bangunan tersebut tidak memiliki kolom
lift. Akhir pekan lalu, pembangunannya sudah mencapai 94 persen dan sebagian
besar unit apartemen di gedung itu sudah terjual. Menurut rencana, gedung itu
akan dibuka secara resmi akhir tahun ini. Namun, membangun elevator tambahan di
luar gedung, satu-satunya alternatif yang mungkin untuk mengatasi masalah ini,
bisa membuat biaya pembangunan membengkak.
Sangat mungkin juga orang lain
menertawakan kita manakala apa yang sering kita ungkapkan sebagai motto hidup
bahkan keyakinan iman, ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya. Banyak orang
merancangkan hidup ini sedemikian rupa agar mendapatkan kebahagiaan. Bahagia di
sini tentu berdasarkan perspektif keyakinan masing-masing. Kebahagiaan itu
ibarat gedung pencakar langit. Rancangannya di buat sedemikian rupa indahnya,
namun sayang bangunan yang tinggi dan megah itu tidak memiliki anak tangga.
Nah, apa jadinya kalau begitu? Bukankah kebanyakan prilaku dari kita seperti
itu? Ingin bahagia tapi enggan membangun “anak tangga”! Jika kita sekarang berjeri lelah demi tujuan yang mulia, janganlah pernah menyesal, ibaratnya kita sedang membangun anak tangga kebahagiaan itu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar