Kamis, 02 Mei 2013

MINTALAH HIKMAT PADA TUHAN

“..., sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.”
(1 Raja-raja 3:28)



Nasruddin Hodja dikenal sebagai orang yang berhikmat namun suka nyeleneh. Segerombolan anak duduk di tepi sungai dan merendam kaki mereka. Pada waktu itulah Nasruddin lewat, timbul keinginan mereka untuk mengusilinya. “Tuan, tolonglah kami!” teriak mereka. “Lihat, kaki kami tertukar. Kami tidak tahu, yang itu kaki siapa, yang ini kaki siapa,” lanjut mereka saat Nasruddin mendekat. Nasruddin memicingkan mata, ia sadar dirinya sedang dikerjai anak-anak. “Cepatlah Tuan, kami tidak bisa pulang jika kami tidak menemukan kaki yang cocok,” pinta anak-anak itu lagi.
             
Nasruddin tidak menjawab. Ia malah mematahkan ranting sebuah pohon, dan ikut berendam bersama-sama anak-anak itu. Cetaaarrr...cetaaarrr...Nasruddin memukuli anak-anak itu. Tentu saja anak-anak itu terkejut dan kesakitan. Mereka langsung berdiri dan lari. “Nah, sekarang kalian sudah menemukan kaki kalian masing-masing, kan?” teriak Nasruddin puas.
            
Dalam kehidupan ini kita selalu diperhadapkan untuk bersikap dan mengambil tindakan apakah itu untuk diri sendiri atau orang lain. Apakah perkaranya main-main atau menyangkut hidup dan matinya seseorang. Salomo pernah diperhadapkan dengan persoalan pelik. Dua orang ibu memperebutkan seorang anak. Dengan hikmat yang telah dimintanya dari Allah, Salomo berhasil memutuskan perkara itu dengan baik. Dengan sikap hikmatnya itu, Salomo menjadi terkenal sebagai raja yang berhikmat tiada tanding. Bila setiap saat kita dituntut menentukan sikap, maka mintalah hikmat kepada Tuhan supaya tidak keliru.



Keputusan yang tepat dilahirkan oleh hikmat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar