Kamis, 02 Mei 2013

MERASAKAN KEHADIRAN ALLAH


“Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku”  
(Mazmur 62:2)



John McNeil, seorang pendeta Skotlandia terkenal pernah mengenang masa kecilnya. Ketika masih kecil, John pernah bekerja di suatu tempat yang jauh dari rumahnya. Setiap hari, ia mesti berjalan kaki menembus hutan yang lebat dan menyeberangi sungai. Suatu ketika, John terlambat pulang sampai larut malam. Meskipun begitu, ia nekad pulang. Kegelapan hutan menciptakan ketakutan luar biasa. Di saat mencekam itulah ia mendengar suara memanggilnya, “John..!”
            John mengenal suara itu. Benar, tak pelak lagi sang  ayah kini berdiri di dekatnya. Menyadari bahwa anaknya terlambat pulang, dan memahami rasa takut sang anak ketika melintasi hutan dan ngarai, ayah John memutuskan untuk pergi menjemput John, sehingga mereka bisa berjalan bersama-sama melintasi gelapnya malam. John kecil merasakan dekapan sang ayah. Itulah perasaan paling menyenangkan dan membanggakan yang dikenang John McNeil. 
       Manusia berpikir bahwa ketika ia percaya kepada Tuhan, maka Tuhan akan membebaskannya dari pelbagai sumber ketakutan. Tuhan akan mengambil alih semua beban yang ditanggungnya. Padahal pertolongan Tuhan bisa seperti pengalaman John kecil. Hutan yang gelap itu tidak berubah jadi jalan raya terang benderang. Namun, ia dapat melaluinya bahkan dengan bahagia oleh karena sang ayah berjalan bersamanya. Daud merasakan pengalaman seperti itu. Alih-alih gentar terhadap musuh-musuhnya, Ia merasa tenang. Mengapa? Sebab baginya kehadiran Allah itu nyata. Bagaimana dengan kita, apakah Allah sungguh hadir?


Badai mungkin tidak berlalu, tetapi bagi orang percaya akan tetap tenang. Mengapa? Karena ia merasakan dekapan-Nya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar