Kamis, 02 Mei 2013

BANGUN, TIDUR LAGI!


“Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring”
(Amsal 6:10)

“Kriiiing...., kriiiing,....” Alarem pagi berbunyi. Saya terbangun melihat jam,  lalu mematikan alarem itu, menyetel kembali untuk lima menit ke depan dan kembali mendekap bantal guling. Pikir saya, nanti lima menit lagi baru bangun. “Kriiiing....., kriiiing,...” Alarem itu bunyi lagi. Kali ini saya bangun dan mematikan alarem itu, lalu kembali berniat melanjutkan mimpi yang terputus. Akhirnya, hari itu seluruh rencana tidak berjalan dengan baik. Kendaraan dipacu secepatnya karena takut terlambat. Pekerjaan dilakukan tergesah-gesah, apa adanya karena kurang persiapan. Hari yang seharusnya diisi dengan kegembiraan berubah penuh letupan emosi yang setiap saat siap meledak!
            Sulit membuka mata dan enggan untuk bangun serta menyiapkan diri menyongsong pagi rupanya menjadi kebiasaan banyak orang, dari dulu sampai sekarang tidak banyak berubah. Amsal mencatat, “Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? ‘Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk berbaring’-“ 
Sebenarnya bukan perkara sulit untuk menciptakan setiap hari itu indah. Amsal meminta kita untuk belajar kepada semut, katanya: “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak;”. Semut mengajarkan kepada kita disiplin dan giat bekerja. Andai saja kita bijak, setiap hari melakukannya dengan sukacita maka kita akan menemukan hari-hari yang Tuhan sediakan itu indah!
 

Bila pagi menjelang, jangan biarkan mata tertutup kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar