“Berikanlah
kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa
yang kamu wajib berikan kepada Allah!”
(Markus 12:17)
Pernahkah Anda berada pada situasi
dilema? Bak makan buah simalakama. Serba salah, sulit tidak ada pilihan yang
baik, semua jelek dan mengandung resiko. Biasanya orang membenci momen seperti
ini. Suatu ketika Yesus berada dalam situasi seperti ini. Momen dilematis yang
sengaja dirancang oleh orang-orang Farisi dan Herodian. Kedua kelompok itu hendak
menjebak Yesus dengan pertanyaan, “Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada
kaisar?”
Pertanyaan
ini dirancang sedemikian rupa sehingga apa pun jawaban yang diberikan Yesus
pasti akan bertentangan dengan salah satu kelompok itu. Jika Yesus menjawab
“tidak”, pasti Ia akan dianggap sebagai pemberontak terhadap Kaisar. Jika Yesus
menjawab “boleh” maka segera Ia menjadi orang yang terasing dari pengikut-Nya,
terutama orang-orang Galilea yang mengambil posisi anti Kaisar.
Menghadapi
pertanyaan menjebak, Yesus memberikan respon menegur kemunafikan mereka. Yesus
menjawab dengan cerdik dan bijaksana. Ia meminta mereka menunjukkan dinar dan
menanyakan gambar dan tulisan siapa yang ada di sana. Mereka menjawab,
“Kaisar!” Yesus berkata, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu
berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang kamu wajib berikan kepada
Allah!” Yesus tidak membalas “kejahatan” orang-orang yang menjebak-Nya. Ia
memilih memakai momen dilematis itu untuk menegur kemunafikan mereka. Hikmat-Nya
telah menaklukan kepintaran semu. Mintalah hikmat kepada Tuhan supaya kita
tidak mengutuki momen dilematis!
Momen dilematis tidak selalu jelek buat orang
berhikmat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar