Jumat, 03 Mei 2013

MANUSIA GAMBAR ALLAH


“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,...”
(Kejadian 1:27)

Makin serupa Yesus, Tuhanku,
inilah sungguh kerinduanku;
Makin bersabar, lembut dan merendah,
makin setia dan rajin bekerja.”


Bait pertama karya Charles H. Gabriel ini, sering kita nyanyikan. Kita mengenalnya dalam NKB 138. Syair ini mengajak kita semakin serupa dengan Yesus. Mengapa Yesus? Ya, karena Yesus merupakan tipikal manusia ideal ciptaan Allah. Ia adalah citra Allah yang utuh yang dapat disentuh manusia. Yesus memilih taat dan setia kepada Bapa-Nya, sekalipun punya kebebasan untuk memilih. Manusia seperti Yesus itulah menjadi teladan bagi semua orang agar citra Allah dalam manusia menjadi utuh kembali.
 
Diadokhus dari Photike, seorang teolog Yunani yang lahir sekitar tahun 400 M pernah mengatakan "Kita semua, manusia, diciptakan hidup menurut citra Allah. Tetapi untuk menjadi serupa dengan-Nya hanya tersedia bagi mereka yang dengan kesadaran dan cintanya yang besar telah menambatkan kebebasannya kepada Allah." 

Setiap manusia, diciptakan menurut citra Allah (Kej. 1:27). Meskipun diciptakan menurut gambar-Nya, kepada manusia, Allah mem-
berikan kebebasan penuh. Manusia dapat memilih: menuruti kehendak-Nya atau tidak. Allah tidak pernah mendikte manusia. Hanya manusia ariflah yang menggunakan kebebasannya itu ditambatkan kembali kepada Allah. Saat itulah manusia menemukan hakekatnya sebagai gambar Allah!  

Kita akan menjadi serupa dengan-Nya apabila mengikatkan kebebasan kita kepada-Nya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar