“semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi
yang menyediakan makanannya di musim panas,”
(Amsal 30:25)
Apa ciri-ciri sikap orang berhikmat?
Penulis Amsal menggunakan bahasa sederhana untuk menerangkan sikap orang
berhikmat. Ia mengumpamakannya dengan prilaku beberapa hewan kecil. “Ada
empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan.” (Amsal
30:24). Ada yang menarik dengan kata “sangat cekatan”, Alkitab NIV menuliskan
dengan kata “extremely wise” yang dapat diartikan “sangat bijaksana”.
Dalam bahasa Indonesia kata “bijaksana” bisa berarti hikmat atau arif.
Ternyata, untuk seseorang memiliki hikmat, tidaklah sulit. Cukup menyediakan
diri belajar di lingkungan sekitar kita.
Salah
satu binatang kecil itu adalah semut. Pada umumnya orang beranggapan semut
binatang kecil dan tidak kuat. Namun, semut mempunyai hikmat. Mereka
mengumpulkan makanannya pada waktu musim panas. Sehingga saat musim dingin
tiba, mereka tidak binasa. Tetap ada persediaan makanan! Semut tidak memberikan
contoh aji mumpung. Mereka mengajarkan kepada kita untuk merencanakan
persiapan-persiapan di masa mendatang. Mereka menabung untuk digunakan pada
masa-masa sulit.
Sering
kita jumpai banyak orang tidak sepandai semut. Ketika masih muda, kuat dan
produktif tidak ingat hari depan. Penghasilannya dihabiskan untuk memuaskan
segala keinginannya. Tibalah hari tua di mana tubuh tidak kuat lagi mengerjakan
pekerjaan. Di situlah “musim dingin” tiba hidup hanya mengandalkan belas
kasihan orang. Marilah, sebelum terlambat kita menyiapkan masa depan dengan
lebih baik.
Menabung untuk hari esok merupakan
bagian dari hikmat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar