Jumat, 03 Mei 2013

KESOMBONGAN MEMBAWA PETAKA

Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang-orang yang rendah hati”
(Amsal 11:2)

Dikisahkan dalam sebuah hutan terdapat persahabatan antara Harimau dan Kancil. Mereka biasa bercanda dan tidak jarang saling mengejek. Suatu ketika ada pemburu dalam hutan itu. Kancil merasa diri tidak akan mampu menghadapi pemburu itu, maka ia lari mencari tempat persembunyian. Sebaliknya sang Harimau terlalu yakin akan kemampuannya untuk menghadang si pemburu itu dengan taring dan kuku-kukunya.
            
Terjadilah pergulatan antara Harimau dan pemburu. Hasilnya, pemburu dengan luka parah lari tunggang-langgang meninggalakan hutan itu, sedangkan sang Harimau terluka parah oleh senjata si pemburu. Taringnya lepas, ketiga kakinya patah dan lumpuh! Setelah keadaan aman, kedua binatang itu bertemu. Harimau menegur kelinci, “Hai, Kancil! Dasar kau pengecut! Bukannya menghadapi pemburu, eh...malah kabur!” Si Kancil menjawab, “Lebih baik menyadari kelemahan diri sendiri dari pada bersikap sombong tetapi akhirnya celaka!”
           
Tepat sekali, apa yang dikatakan sang Kancil. Kesombongan akan membawa pada malapetaka. Banyak orang sombong, suka pamer dan seringkali melebih-lebihkan suatu perkara pada akhirnya bukan kemuliaan yang ia peroleh melainkan hinaan. Padahal, sedikit saja ia mengubah pola hidupnya dengan sikap rendah hati maka pasti akan terhindar dari banyak malapetaka yang tidak perlu. Amsal mengingatkan kita supaya berhati-hati dengan sikap angkuh, “Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang-orang yang rendah hati.”(Amsal 11:2).


Selangkah dari keangkuhan adalah petaka dan cemooh

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar