Jumat, 03 Mei 2013

BELAJAR DARI PELANDUK

“pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu,”
(Amsal 30:26)

Binatang kecil kedua yang punya hikmat adalah pelanduk. Binatang macam apakah pelanduk itu? Pelanduk termasuk keluarga tragulidae berkerabat dengan kijang dan rusa. Nama ilmiah marga ini adalah tragulus (tragos, Yunani: kambing dan akhiran –ulus, Latin: kecil). Binatang ini relatif kecil, pelanduk dewasa besarnya sama dengan kelinci. Amsal menyebut hewan ini bangsa yang lemah namun mereka membuat rumahnya di bukit batu.
            
Pelanduk seolah tahu bahwa rumah merupakan tempat perlindungan. Dari hikmat binatang ini kita dapat belajar betapa pentinggnya tempat tinggal agar tempat itu dapat menjadi perlindungan yang aman bagi kita. Daud berulang kali mengingatkan kita bahwa tempat perlindungan yang paling aman adalah Tuhan sendiri. “Hanya dekat Allah saja aku tenang,... hanya Dialah gunung batuku” (Mazmur 62) katanya.
           

Jika Amsal mengajak kita belajar dari pelanduk tentang membangun rumah di bukit batu, Yesus menjelaskan rumah itu harus dibangun di atas batu dan bukan di atas pasir. Siapa yang dimaksud dengan mereka yang mendirikan rumah di atas batu? Mereka adalah: “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.” (Matius 7:24,25). Jadi orang bijak menurut Yesus adalah mereka yang mendengar dan melakukan perkataan-Nya. Apakah kita termasuk orang bijak itu? 


Dirikanlah rumah di atas batu dan bukan di atas pasir!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar