Ada banyak orang tidak bahagia dengan diri. Mereka tidak puas dengan penampilannya dan mengingini seperti penampilan orang lain. Akibatnya, pelbagai cara digunakan agar dapat tampil menarik.
Ada seorang gadis kecewa dengan dirinya karena tidak cantik. Ia menjadi putus asa. Seiring berjalannya waktu, gadis ini tumbuh dewasa. Kini sikapnya berubah. Ia bertekad pada dirinya sendiri, “Saya sadar bahwa wajah yang tidak cantik merupakan anugerah yang terselubung. Hal ini memaksa saya untuk mengembangkan daya-daya dan kekuatan yang ada dalam diri saya. Saya harus sadar bahwa seorang wanita yang tidak dapat mengandalakan kecantikan fisiknya, harus bekerja keras untuk mendapatkan keberhasilan.” Gadis itu tidak lain adalah Golda Meir. Ia adalah Perdana Menteri Israel pertama. Ia tidak hanya menerima diri apa adanya, melainkan juga berbahagia atas dirinya.
Amsal 31:10-31, merupakan pujian terhadap isteri. Pujian ini diberikan kepada isteri yang cakap bukan isteri yang cakep atau cantik fisiknya saja. Apa bedanya kacap dengan cakep? Cakap itu berarti mempunyai kemampuan, kesanggupan dan kepandaian dalam mengerjakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan cakep mempunyai konotasi, tampan atau cantik secara fisik.
Berjuanglah menjadi orang yang cakap dengan menggali potensi diri yang Tuhan telah anugerahkan kepada kita. Kembangkan itu, pastilah kita berhenti mengingi menjadi “orang lain”. Kita akan bahagia dengan diri sendiri dan mampu mengucap syukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar