Surat Triwulanan ini berkaitan
dengan undangan Perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus kali ini bertepatan dengan
Tahun Baru. Tahun Baru, bagi sebagian besar orang selalu dimaknai dengan
pengharapan akan kehidupan yang baik. Tahun baru kali ini bertepatan pada momentum
politik, yakni pemilihan umum presiden dan pemilihan umum anggota legislatif
(DPR dan DPD).
Dalam pemilihan umum selalu
terkadung perasaan cemas: Adakah nantinya kehidupan berbangsa dan bernegara
kita menjadi lebih buruk? Namun, ada juga harapan: Negeri ini akan jauh lebih
baik. Pembangunan infrastruktur dan mentalitas manusia akan semakin lebih baik.
Hidup berdampingan dengan yang berbeda bukan lagi ancaman, namun kebersamaan
yang menyenangkan. Semoga!
Untuk menciptakan tatanan
dunia baru tentu saja kita tidak hanya sekedar berdoa dan menyerahkannya pada
pihak atau orang lain. Kita sendiri harus ikut berpartisipasi, berjuang dan
melakukan upaya-upaya perbaikan. Dalam konteks pemilihan umum, kita terpanggil
untuk menggunakan hak suara kita. Tentu tidak hanya sekedar ikut arus. Namun,
harus diperhatikan dan ditelisik rekam jejak orang-orang yang akan kita pilih.
Rekam jejak mereka setidaknya memproyeksikan apa yang bakal mereka lakukan ke
depannya.
Di samping kehidupan berbangsa
dan bernegara lebih baik. Kita juga merindukan agar di tahun baru ini kita meraih
kehidupan yang sukses. Kesuksesan pastilah merupakan dambaan banyak orang.
Namun, sering kali kita terjebak memaknai kesuksesan diukur dari pencapaian
yang kita raih. Berbeda dari kebanyakan orang, Thomas Carlyle, seorang filsuf
besar pernah menulis, "Biarlah kita menjadi segala sesuatu yang sesuai
dengan kemampuan yang diberikan pada saat kita diciptakan." Jadi,
dikaitkan dengan kesuksesan, Thomas Carlyle memaknainya bahwa orang yang sukses
itu adalah orang yang dapat mengembangkan talenta yang Tuhan berikan dan
akhirnya memuliakan Sang Pencipta. Talenta itu tidak dikubur melainkan
dikembangkan sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan ini.
Kesuksesan tidak selamanya
diukur dengan hasil yang diperoleh, melainkan pada proses. Orang-orang sukses
menerima kehidupan apa adanya, dengan segala macam kesulitan dan tantangannya.
Mereka tidak mengeluh melainkan beradaptasi dengan keadaan. Alih-alih mengeluh,
menyalahkan situasi atau berdalih, mereka menerima tanggung jawab atas
kehidupan mereka sendiri. Mereka mengatakan "Ya" pada kehidupan
meskipun ada unsur-unsur negatif yang merintangi, lalu mengupayakan yang
terbaik. Dengan kalimat lain: Ciri orang sukses itu, tidak pernah menyalahkan
keadaan dan pihak lain.
Orang-orang yang sukses
mengembangkan dan mempertahankan sikap positif terhadap kehidupan. Mereka
mencari hal yang baik dalam diri orang lain dan dunia, dan kelihatannya mereka
selalu menemukannya. Mereka melihat kehidupan sebagai serangkaian kesempatan
dan kemungkinan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik.
Orang-orang yang sukses
dicirikan dengan membina hubungan baik. Mereka peka terhadap kebutuhan dan
perasaan orang lain. Mereka penuh tenggang rasa dan penuh hormat terhadap orang
lain. Mereka punya cara untuk menampilkan sesuatu yang terbaik dari diri orang
lain.
Orang-orang sukses adalah
mereka yang selalu melakukan tindakan. Tidak banyak bicara. Mereka selalu
menyelesaikan masalah karena mereka tidak takut untuk bekerja keras, dan mereka
tidak menyia-nyiakan waktu. Mereka melakukan tindakan dengan cara yang
membangun. Mereka tidak terjebak dalam rutinitas ataupun bosan karena mereka
terlalu sibuk mencari pengalaman-pengalaman baru.
Jadi jelas, kesuksesan itu
tidak datang dari langit. Kita harus mengupayakannya. Kehidupan pribadi kita
ingin sukses, lihatlah pribadi kita. Apakah syarat-sayarat menjadi orang sukses
itu sudah ada pada kita atau belum? Keluarga kita ingin sukses? Gereja kita
ingin sukses? Bertanyalah : Apakah selama ini kita menjadi orang-orang yang
membangun kultur yang kondusif sehingga tercipta suasana yang baik? Bagaimana
dengan pola pikir, tutur kata dan tindakan kita? Apakah mencerminkan
orang-orang yang telah mengalami pembaruan budi? Ataukah kita hanya ingin
melihat saja bahwa kesuksesan itu datang dengan sendirinya?
Marilah kita membangun diri,
keluarga, gereja, bangsa dan negara menuju peradaban yang lebih baik. Hidup
sukses sesuai dengan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita. Selamat
memasuki tahun baru 2019, Tuhan memberkati!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar