“Maka berikanlah kepada
hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara...” (1
Raja-raja 3:9)
Andai lampu wasiat Aladdin ada di
tangan Anda. Anda menggosoknya dan ternyata apa yang diceritakan dalam dongeng
itu benar. Ada jin keluar dari lampu itu dan ia menawarkan apa saja yang Anda
minta pasti dikabulkan. Lantas apa yang akan Anda minta? Kekayaan, umur
panjang, takhta kekuasaan, kesehatan atau apa? Banyak orang berusaha menjadikan
Tuhan seperti “lampu wasiat” Aladdin, tinggal minta lalu terkabul apa yang
diingini.
Salomo
berbeda dari kebanyakan orang. Ketika Tuhan menampakkan diri kepadanya dan
berfirman, “Mintalah apa yang hendak
Kuberikan kepadamu.” Dia tidak meminta sesuatu untuk dirinya, melainkan “hati yang penuh hikmat.” Hikmat, itulah
yang ia butuhkan. Salomo meminta hikmat untuk kepentingan umat Allah karena dia
ingin memerintah Isarel dengan keadilan dan kebenaran. Salomo menginginkan umat
Allah diberkati! Allah memandang baik dan mengabulkan permintaan Salomo. Dia
menjadikan Salomo seorang yang penuh hikmat tiada tanding. Bukan hanya itu,
Allah juga memberikan bonus kekayaan
dan kemuliaan.
Bagaimana dengan doa dan permohonan
kita kepada Tuhan? Apakah pernah kita meminta hikmat kepada-Nya agar dapat
membedakan mana yang baik, yang menyenangkan hati Tuhan dan mana yang jahat?
Atau malah kini kita sedang sibuk dengan diri sendiri: memohon berhasil dalam
karier, keuangan, studi dan lain sebagainya. Andai kata itu semua terpenuhi,
tetap saja manusia selalu merasa kurang. Mengapa? Karena ada yang kurang, yakni
hikmat!
REFLEKSI:
Hikmat
menuntun kita kepad kebahagiaan yang hakiki, jadi mintalah kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar