“Karena hikmat lebih berharga dari pada
permata,...” (Amsal 8:11)
Berapa harga permata termahal?
Satu milyar? Satu trilyun? Uop, ternyata
ada yang lebih dari itu. Namanya berlian Koh-I-Noor.
Saat ini, Koh-I-Noor merupakan salah satu koleksi permata terbaik milik
Kerajaan Inggris. Koh-I-Noor berasal dari India, dari tambang Kollur, di
distrik Guntur, Andhra Pradesh. Pertama kalinya, Koh-I-Noor digunakan sebagai
salah satu mata untuk arca Dewi yang mereka puja. Lalu, seiring berjalannya
masa, batu permata yang berarti "Gunung
Cahaya" itu berpindah-pindah tangan, dari satu penguasa ke penguasa
lainnya. Sejarah yang berliku berkait keindahan dan kemegahan sang batu permata
sepanjang waktu itu, akhirnya diserahkan ke tangan Ratu Inggris oleh Maharajah
Lahore. Banyak orang percaya, siapa yang memiliki Koh-I-Noor dia akan menguasai
dunia.
Dunia memberikan penghargaan tak
ternilai terhadap permata Koh-I-Noor. Lalu apakah dengan pernyataan Amsal bahwa
hikmat lebih berharga dari permata, kemudian dengan naif kita mengatakan bahwa
batu permata itu menjadi tidak berharga? Tentu tidak demikian! Permata itu
jelas merupakan benda berharga. Ia tidak kehilangan harganya ketika dimiliki
oleh orang percaya. Namun, kini nilai keberhargaannya tidak lebih tinggi
daripada hikmat. Mengapa? Jawabnya sederhana: Oleh karena manusia memiliki
hikmat, maka ia dapat memberi penghargaan terhadap permata itu! Apalagi jika
dengan hikmatnya itu manusia mengenal kehendak Yang Kuasa. Bukankah segala yang
ada dijadikan oleh hikmat-Nya, termasuk permata di dalamnya?
REFLEKSI:
Permata
tak pelak lagi merupakan benda berharga. Namun, hikmat lebih berharga dari pada
permata!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar