Jumat, 03 Mei 2013

MENGENAL JALAN DAN RANCANGAN-NYA

“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!”
(Yesaya 55:6)


William James, psikolog, berkata bahwa pada umumnya, kita manusia hanya menggunakan otak kurang dari 10%. Angka tersebut sebenarnya terlalu tinggi. Mengapa? Menurut Prof.Dr. Asimof, pakar otak dari Rusia, kita hanya menggunakan 4% dari otak kita, sedangkan 96% dormant (tidak aktif). Perhitungan ini pun, kata pakar lainnya, masih terlalu tinggi. Menurut mereka, kita bahkan hanya memakai 2% dari potensi otak kita. Dari sebagian kecil saja otak yang digunakan ternyata manusia banyak menghasilkan karya yang luar biasa dibandingkan makhluk lainnya.
           
Sayangnya, manusia sering bangga dan menjadi sombong dengan olah daya otaknya itu. Otak atau nalar manusia sering dijadikan tolok ukur kebenaran. Segala sesuatu dinilai benar jika lolos uji rasio atau nalar. Apa yang benar adalah apa yang dapat dicerna oleh otak manusia. Masalahnya, apakah benar kemampuan nalar manusia dapat menyingkap semua misteri? Ternyata tidak! Bagaimana mungkin nalar manusia dapat menyimak seluruh misteri alam semesta. Manusia sering lupa dengan penggunaan otaknya itu, maksimal kurang dari 4%. Berarti masih ada misteri 96% dari kemampuan otak kita. Belum lagi ketika kita berbicara dengan misteri Allah.
             
Firman-Nya mengingatkan kita bahwa jalan dan rancangan Allah dengan kita berbeda jauh. Jauhnya ibarat langit dan bumi. Untuk itulah perlu kearifan dari kita. Kearifan untuk bersedia merendahkan diri dan mendekat kepada-Nya selama Iamberkenan merupakan cara terbaik untuk mengenal jalan dan rancangan-Nya.


Nalar manusia tidak selamanya mampu mengungkap rahasia semesta. Mendekat kepada pencipta adalah sebuah tindakan bijak!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar