“Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga
cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.”
(Amsal 11:2)
Sepulang Sekolah Minggu, seorang
anak kecil berkata kepada ibunya, “Mama sekarang tinggi badan saya setinggi
Goliat. Tinggi saya tiga meter!” Ibunya menatap keheranan, “Koq bisa?
Apa yang membuatmu berkata begitu?” Si anak menunjukkan meteran buatannya,
“Begini Ma, tadi di Sekolah Minggu, ada aktifitas membuat meteran kecil ini.
Lalu dengan meteran itu saya mengukur tinggi badan. Dan meteran itu menunjukkan
bahwa tinggi badan saya tiga meter. Jadi tinggi saya sama dengan tingginya
Goliat!”
Ternyata bila
diperhatikan di sekeliling kita, banyak orang dewasa yang sama congkaknya
dengan anak kecil itu. Dengan ukuran mereka sendiri, merasa diri mereka besar,
penting dan orang lain harus mengakui kehebatannya. Padahal sikap seperti itu
bukanlah sikap bijak. Alkitab banyak mencatat bahwa Tuhan membenci orang yang
angkuh. Tanpa disadari keangkuhan akan membuat seseorang lupa diri. Sikap
seperti itu mudah jatuh dan akibatnya menjadi cemoohan banyak orang.
Kita
kembali ke cerita anak kecil yang merasa tingginya tiga meter. Banyangkan suatu
ketika ia menyadari bahwa ukuran yang dipakainya bukanlah skala yang sebenarnya,
pasti ia akan tersipu malu. Demikian juga jika seseorang menyadari bahwa apa
yang dibanggakannya itu tidak ada artinya bila dibandingkan dengan
kemahakuasaan Tuhan, ia pun akan malu. Amsal 11:2 mengingatkan kepada kita,
alih-alih angkuh lebih baik bersikap rendah hati. Rendah hati akan membuat
orang terbuka untuk belajar dan menyukuri kehadiran orang lain.
Jadilah orang yang rendah hati,
maka di sana akan terbuka akses hikmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar