Kamis, 02 Mei 2013

BERHENTI MENGELUH


“Dan campakkanlah hamba yang tidak beguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap...”

(Matius 25:30)

Pernahkah Anda berjumpa dengan orang yang selalu mengeluh? Ia mengeluhkan keluarganya, pekerjaannya, pelayanannya bahkan semua yang ada dapat dipakainya sebagai bahan keluhan. Mengeluh dalam batas-batas tertentu adalah wajar dan manusiawi. Menjadi tidak wajar jika sebenarnya orang itu mampu mengatasi masalah namun ia memilih menghindar kemudian mengeluh sambil menyalahkan  keadaan dan orang lain.

         
Ada seorang yang suka mengeluh, pada suatu hari yang dingin dengan suhu di bawah nol derajat melihat seorang peziarah sedang melakukan perjalanan menuju ke kuil suci di pegunungan Himalaya. Ia bertanya, “Kakek, apakah kakek bisa sampai di sana dengan cuaca sedingin ini?” Si kakek tersenyum, “Hatiku telah tiba di sana terlebih dahulu, karena itu dengan sangat mudah bagi bagian tubuh lainnya untuk menyusul ke sana!”
          

Tuhan telah menitipkan kepada setiap kita talenta, kemampuan untuk menanggulangi setiap rintangan dan mencapai kesuksesan. Dalam perumpamaan tentang talenta, digambarkan bahwa sang tuan memberikan kepercayaan kepada para hambanya dengan memberikan talenta. Setiap hamba menerima masing-masing dengan kesanggupannya. Di akhir cerita sang tuan mengadakan perhitungan dengan para hambanya. Perhatikan hamba yang diberi satu talenta. Ia tidak melakukan tugasnya dengan baik. Ia banyak berdalih dan mengeluh. Akhirnya hamba ini dihukum. Berhentilah mengeluhkan hal-hal yang tidak perlu. Sadari bahwa Tuhan sudah memberi potensi yang besar dalam diri kita.


Keluhan tidak menolong menyelesaikan masalah, malah ia akan membebani kita lebih berat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar