Kamis, 27 Februari 2020

IMAN DI PERSIMPANGAN JALAN

Persimpangan merupakan sebuah tempat di mana dua jalan atau lebih bertemu. Pertemuan ini memaksa orang harus berhati-hati. Tidak hanya soal memilih jalan untuk sampai pada tujuan, tetapi juga kerap di persimpangan itu sering terjadi kecelakaan. Sederhananya, persimpangan adalah tempat di mana Anda harus ekstra hati-hati jika tidak ingin celaka!

“Persimpangan jalan” tidak hanya dipahami sebagai sebuah tempat. Melainkan, lebih banyak dipakai sebagai sebuah kiasan. Inilah gambaran di mana seseorang diperhadapkan pada masalah pelik dan memaksanya untuk menentukan pilihan: menuruti kata hati, berpegang teguh pada kebenaran atau memilih kompromi untuk lepas dari kesulitan yang sedang melandanya. Jelas tidak mudah, seperti kenyataan yang sesungguhnya bahwa di persimpangan jalan itu sering terjadi kecelakaan dan orang bisa tersesat arah.

Di persimpangan jalan adalah gambaran di mana iman dan penggoda bertemu. Memilih taat, itu artinya siap keluar dari rasa nyaman atau mendengar dan menuruti suara penggoda, dengan imbalan kemudahan dan tentu saja kondisi yang menyenangkan. Setelah pembaptisan di Sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis, ada suara dari langit yang menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dikasihi dan kepada-Nyalah Allah berkenan, maka segera Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Ia berada di sana selama 40 hari.

Selama 40 hari itu Yesus berpuasa siang malam. Lalu datanglah Si Penggoda itu. Yesus dicobai persis dalam kapasitas-Nya sebagai Anak Allah. Cobaan ditujukan oleh Setan kepada Yesus seraya menyebut-Nya Anak Allah. Yesus dicobai untuk mempergunakan fasilitas-Nya sebagai Anak Allah. Yesus dicobai untuk mengingkari kesetiaan-Nya kepada Allah; memuaskan diri dengan makanan, mencobai Allah, dan menyembah Setan. Ketiganya justru bertentangan dengan hakikat Anak Allah itu sendiri yang harus setia kepada Firman yang keluar dari mulut Allah, harus menyembah hanya kepada Dia dan tidak mencobai-Nya!

Mari mengenali Si Penggoda dari dekat, agar kita menjadi jelas ketika berada di “persimpangan jalan”. Dalam kisah Yesus dicobai oleh Iblis (Matius 4:1-11), Si Penggoda ditampilkan sebagai diabolos (: Iblis, ayat 1,5,8,11), peirazōn (: Pembujuk, ayat 3), dan satana (: Setan, ayat 10) yang ketiga-tiganya bahkan diucapkan oleh Yesus sendiri. Sayang, dalam terjemahan LAI, kata satana dalam ayat 10 dialihkan dengan kata “Iblis” – padahal kata ini sudah beberapa kali dipakai. Misalnya, Yesus pernah menghardik dengan gertakan, “Enyahlah, Setan!”

Si Penggoda pertama-tama tampil sebagai “Iblis”, Yunaninya diabolos. Menurut arti kata ini, pekerjaannya ialah memecah belah pikiran manusia atau orang percaya hingga hatinya bercabang (mendua). Dalam konteks pencobaan Yesus, Iblis hendak menduakan hati-Nya yang semula hanya terarah kepada Bapa-Nya. Iblis berusaha membuat hati Yesus berorientasi kepadanya juga. Perhatikan yang dikatakan dalam ayat 8 ketika Iblis menawari Yesus dengan kekuasaan akan dunia dan kemegahannya. Ia tidak meminta Yesus meninggalkan Bapa-Nya Yang Mahakuasa. Iblis Cuma ingin agar dirinya diperhitungkan, dirinya diakui oleh Yesus. Itu cukup. Jadi, inti godaannya ialah menyisihkan sedikit tempat bagi Iblis dengan imbalan seluruh isi dunia dan kebesarannya.

Pemikiran Iblis itu kira-kira begini, “Ah, Yang Mahakuasa kan sudah punya segalanya, kalau kita ada simpanan rahasia sedikit kan tak mengapa? Apalagi kalau sedang kepepet dan hubungan dengan Dia tidak beres, ke mana kita dapat ngumpet?” 

Bukankah diabolos  itu sampai pada saat ini pun sangat mahir dengan caranya menggoda kita. Coba lihat kembali jalan hidup yang sudah kita lewati bahkan sedang kita jalani saat ini. Ketika kesulitan sedang mendera, sering kali kita mendengar bujukannya: “Okelah kamu tetap beriman, menyembah Allahmu. Tidak harus kamu meninggalkan ibadah, berdoa dan membaca Kitab Suci. Tapi lihatlah, hidupmu sekarang. Menderita! Lihat sekelilingmu, orang-orang yang berbisnis sepertimu juga. Bukankah mereka tidak jujur-jujur amat? Mana mungkin mereka bertahan bila membayar pajak dengan jujur! Mana mungkin mereka kaya kalau menjual barang orisinal dengan prosedur yang sesuai aturan hukum. Semua juga curang dan mereka juga mengatakan sebagai orang yang beragama!

Bukankah juga dalam menginginkan sesuatu, suara Si Penggoda itu begitu kuat: “Iman dan ibadahmu tunda dulu, mari kita realistis dengan hidup ini. Jadi manusia jangan terlalu naif, pakailah kesempatan dengan sebaik-baiknya. Mumpung ada! Lagi pula, kamu bisa membawa hasilnya untuk persembahan di gereja, bukan?

Lihat, diabolos begitu pandai mengecoh manusia. Ia pandai mengecoh nalar dan iman manusia sehingga benar-benar manusia berada dalam persimpangan jalan! Tetapi Yesus berhasil mengusir Iblis dan menghardiknya sebagai “Setan”. Kita mengingat peristiwa pemberitahuan pertama mengenai penderitaan Yesus. Pada waktu itu, Petrus berusaha mencegah agar Yesus tidak terus berjalan menuju via dolorosa. Apa yang dilakukan Yesus? Ia berpaling kepada Petrus dan menghardik, “Enyahlah, Setan!” (Matius 16:23) persis sama seperti Ia menggretak penggoda tadi. Petrus mau menduakan perhatian Yesus. Lihat, betapa lembutnya penggodaan itu. Setan sangat pintar menabur benih perseteruan di dalam batin manusia sendiri. Ia menuduh, menunjuk-nunjuk, apakah cara hidupmu sudah benar, apa yang ini yang terbaik? Ia membimbangkan, ia membuat orang menjadi ragu-ragu. Ia itu bisa terasa amat dekat, layaknya seperti orang kepercayaan.

Lalu, bagaimana ketika kita berada di persimpangan jalan itu? Bagaimana kita bisa membedakan yang benar dari yang tipuan? Mengandalkan kekuatan sendiri, jelas tidak akan memadai! Hanya dengan bantuan Roh Kudus kita akan mendapati jalan kebenaran. Tidak bisa dengan kekuatan sendiri saja, tak mungkin dengan keberanian belaka. Seperti Yesus yang disertai Roh, Ia mampu dengan jernih membedakan tipuan itu. Roh menolong-Nya untuk tetap setia pada misi Bapa-Nya!

Benar, tidaklah gampang mengenali “pembujuk”, Yunaninya peirazōn dan maknanya “dia yang berusaha meyakin-yakinkan dengan niat menipu dan menjatuhkan”. Orang dulu paling takut pada pencobaan seperti ini. Mengapa? Pasti kalah! Dalam Doa Bapa Kami, Yesus mengajarkan “Dan jangan membawa kami dalam pencobaan, namun lepaskanlah kami dari pada yang jahat” Pencobaan yang dimaksud adalah alam jahat yang amat mengerikan. Manusia tidak bisa melawan. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah meminta Bapa melepaskan dari kuasa itu. Dan Ia akan melakukannya dengan memberi Roh Kudus. Ingat juga, nantinya di Getsemani, Yesus tergoda untuk melewatkan cawan yang harus diminumnya. Namun, Ia tetap meminta kehendak Bapa yang terjadi!

Begitulah di padang gurun Yesus berjumpa dengan diabolos, Iblis pemecah belah. Ia bertemu dengan peirazōn, pembujuk yang menyebar benih permusuhan, dan bertatap muka dengan satana yang mau menyeret-Nya ke jalan sesat. Yesus keluar dari padang gurun karena Ia tetap disertai Roh Kudus.

Dunia semesta ini sesungguhnya “padang gurun” bagi kita. Diabolos, peirazōn, satana akan selalu ada dan mengintari kita. Bujukan dan tipu muslihatnya luar biasa. Tidak ada cara lain, kecuali belajar dari apa yang pernah Yesus alami. Memohon penyertaan Roh Kudus dan hidup yang mau dipimpin oleh Roh merupakan satu-satunya cara untuk kita bisa teguh dalam iman meski di persimpangan jalan. Bagaimana kita tahu bahwa kita didampingi Roh Kudus? Ya, sederhana: Bila kita ikuti jalan Yesus, bila kita tidak menyangsikan kesungguhan Yang Mahakuasa, dan bila kita membiarkan diri dituntun kekuatan dari atas untuk mengerti kebesaran ilahi yang sesungguhnya!

Jakarta, Minggu Pra-Paskah 1  2020

1 komentar:

  1. If you're looking to lose pounds then you need to start following this brand new personalized keto diet.

    To create this keto diet service, licensed nutritionists, fitness couches, and chefs have joined together to produce keto meal plans that are useful, suitable, price-efficient, and delightful.

    From their launch in January 2019, thousands of clients have already remodeled their body and well-being with the benefits a certified keto diet can offer.

    Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover 8 scientifically-confirmed ones provided by the keto diet.

    BalasHapus